Minggu, 02 April 2017

Cerbung, Years Old, Prolog | Yamazaki Akira

Years Old

Semua hal dalam hidup itu berharga, tidak ada yang tidak berarti. Kenangan itu akan terus ada walaupun sudah lama.
Setiap detik, menit bahkan tahun akan terus terngiang di kepala. Kita tidak pernah lupa tetapi itu telah tertanam serta tertumpuk dengan ingatan yang lebih baru tetapi mereka masih ada di sana, menunggu untuk terbuka dan diingat.
Sebuah album tampak tergenggam erat di tanganku. Aku membawanya dan akhirnya berhenti di sebuah taman yang cukup sepi. Hanya ada tiga orang anak yang sedang bermain. Aku memilih untuk duduk di sebuah bangku yang menghadap anak – anak itu langsung. Aku tersenyum dan tertawa saat melihat mereka bermain. ‘Senangnya,’ Pikirku. Ketika melihat anak – anak itu bermain, tiba – tiba aku teringat dengan kisah masa kecilku yang dapat dikatakan jauh dari apa yang dibayangkan oleh orang terdekatku termasuk keluargaku sendiri. Senyum sendu langsung menghiasi wajahku. Aku menatap langit saat merasakan sesak di bagian dada mengingat kembali memoriku. Cuaca masih sedikit terik karena ini memang masih pukul 1 siang. Aku memejamkan mata membiarkan angin menerpa wajahku dan mengenyahkan sesak di dadaku. Membuka mata dan tanpa sengaja melihat anak – anak tadi melihatku dengan penasaran. Aku tersenyum kepada mereka dan mereka tentu saja membalas senyumanku. Mereka memberanikan diri untuk mendekatiku walaupun kulihat ada rasa takut di wajah mereka yang malahan ku anggap itu lumayan lucu. Mereka bertiga berada di hadapanku sekarang dan senyuman masih terpatri di wajahku.
Satu – satunya anak perempuan di antara mereka mulai mendekat seraya memandangku dengan penasaran membuatku ikut mengangkat sebelah alisku.
“Kakak sakit, ya?” Pertanyaannya membuatku semakin penasaran. Aku tidak menyela perkataannya dan membiarkan dia melanjutkan. Sepertinya dia mengerti dan kembali melanjutkan perkataanya. “Soalnya tadi kami lihat kakak memejamkan mata seperti Aldi saat sakit,” Dia menunjuk salah satu temannya yang berbadan sedikit gemapal daripada  yang lainnya yang sedang tersipu malu. Perkataannya jelas membuatku terhenyak dan sedikit kaget. Ternyata mereka memperhatikanku sejak tadi. Tetapi kemudian aku terkiki geli seraya menggelengkan kepalaku. “Kakak, kenapa tertawa?” Anak satunya yang berambut pirang dan hampir mirip seperti orang asing, melihatku dengan tatapan yang aneh. “Tidak, bukan apa – apa,” Aku mengalihkan pandanganku ke sebuah album dengan cover bunga sakura dan didominasi oleh warna biru langit. Terlihat dari luar sedikit lapuk dan bahkan ada halaman yang sedikit robek, tetapi untungnya itu hanya dia bagian luarnya saja.  Aku mengambilnya dan anak – anak itu semakin mendekat kepadaku, penasaran dengan apa yang aku lakukan. Aku melihat mereka bertiga dan menepuk bangku di sebelahku, memberi isyarat untuk duduk di sebelahku. Setelah mengerti, dua diantara mereka duduk di sebelahku sedangkan  anak perempuan tadi duduk di pangkuanku. “Kakak ingin menunjukkan sesuatu kepada kalian,” Aku mengusap buku album itu dan perlahan membukanya, kembali membuka lembaran – lembaran kusam yang memperlihatkan betapa menakjubkan, mengerikan, juga menyenangkan hidupku dulu. Mengambil memori yang telah lama tertumpuk oleh memori yang baru. Membiarkan rasa sesak, sedih, marah bahkan senang  untuk mengerubungiku. Sebagai penghantar dalam memori yang lama. Bahkan kali ini ada 3 malaikat kecil yang akan menjadi saksi, perjalanan hidupku walau itu hanyalah sebuah kenangan. Aku melihat ketiga malaikat kecil itu. Melihat wajah penasaran mereka, entah kenapa mengingatkanku kepada seseorang atau mungkin beberapa orang. “Ayolah, kakak. Kita udah nggak sabar, nih!” Anak yang seperti orang asing itu yang ternyata bernama Altar itu menarik tanganku, sepertinya sangat penasaran dengan album yang aku pegang. Aku tersenyum meminta maaf dan lantas mengangguk, perlahan tanganku membuka lembaran, memperlihatkan kepada mereka bagaimana perjalananku yang hanya terbingkai dalam foto.






~ Mereka tidak pernah hilang, tetapi hanya terkubur dan tertimbun terlalu dalam oleh memori yang baru ~

TBC



Oke, jadi ini baru prolog. Cerbung kali ini hanya tentang sebuah album foto lama. Nanti akan aku usahakan untuk update cepet kok nggak lebih dari setahun hehehe
Mohon maaf jika nanti updatenya agak lama, biasa ada tugas numpuk :v
Mohon kritik dan sarannya ^-^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar