Rabu, 08 Februari 2017

Real 8, Protective! | Yamazaki Akira

Protective!


“ Aku akan hilang jika menyakiti seseorang.” Wajah itu tetap tenang walau dampak dari orang yang diajaknya bicara mematung mendengar ucapannya.

“ A- apa maksudmu?” Ayu menoleh kearah Fahri tidak mengerti. Fahri tersenyum lagi dan membiarkan jeda yang cukup lama sehingga membuat rasa ingin tahu Ayu membuncah lagi.
“ Kau pasti mengetahui bahwa orang yang dibunuh pasti nyawanya tidak ada dalam tubuhnya lagi, bukan?” Ayu mengangguk karena bukan hal biasa jika kau adalah seorang novelis yang cukup terkenal mengetahui tenatng hal – hal seperti itu.
“ Aku kebalikannya. Akulah yang akan hilang jika menyakiti seseorang.” Ayu mengernyit mendengar penjelasan Fahri yang kurang dapat dia menegerti sehingga dia menggaruk kepalanya sedangkan Fahri terkekeh melihat perilaku Ayu yang menurutnya lucu itu.
“ Kau tahu bukan jika aku ini hanyalah tokoh fiksi yang kau buat, Aku hidup di dunia ini hanya untuk bertemu denganmu bukan untuk menyakiti orang lain. Jika aku menyakiti orang yang berasal dari dunia ini aku akan menghilang 2 jam setelah aku menyakitinya.” Fahri menjelaskan semuanya dengan panjang dan pelan agar Ayu mengerti. Ayu mengangguk mengerti seraya mengusap dagunya layaknya seorang detektif. Tetapi kemudian raut wajahnya berubah saat ingat ada kata menghilang di penjelasan Fahri. Mereka berdua terdiam, tidak ada yang tahu bagaiman untuk memecahkan keheningan itu dan membiarkan angin yang menerbangkan perasaan mereka. Fahri terhanyut dalam pikirannya tentag dia yang baru oertama kali melihat dan bertemu dengan penciptanya, bertemu dengan Adit dan bila nanti saat dia menyakiti seseorang dan meninggalkan mereka, terutama Ayu.
“ Tidak akan kubiarkan,” Ayu berbisik dengan wajah menunduk dan tangannya meremas ujung bajunya dengan kuat. Fahri mengangkat alisnya, tidak mengerti akan pa yang dikatakan oleh Ayu.
“ Kau tidak akan kubiarkan menghilang, apapun caranya!” Ayu mengangkat wajahnya yag membuat Fahri terkejut yaitu mata seindah batu onyx itu basah akan air mata yang membuat mata itu memerah. Tetapi Fahri tersenyum seraya mengangguk dan memeluk Ayu erat yang dibalas dengan pelukan hangat juga, membiarkan Ayu menangis dan terisak di bahunya.
“ Terima kasih” Fahri mendekatkan bibirnya ke telinga Ayu dan membiarkan taman itu diisi oleh suara tangisan seorang pencipta kepada ciptaannya.
            Sejak kejadian itu Ayu menjadi overprotective kepada Fahri. Dia melakukannya tentu dengan pembekalan yang cukup yaitu dengan menguasai bela diri karate. Dia mengikuti Fahri kemana pun dia pergi bahkan sampai ke kostan Fahri. Fahri yang diperlakukan seperti itu awalnya senang karena penciptanya sangat perhatian kepadanya. Tetapi lama kelamaan dia risih dengan perlakuan yang menurutnya semakin berlebihan itu. Lebih tepatnya dia malu karena dia yang notabenanya adalah seorang laki – laki tetapi ia dilindungi oleh Ayu yang notabenanya seorang perempuan yang seharusnya dialah yang melindungi Ayu bukan sebaliknya. Sampai akhirnya dia memberanikan untuk mengatakan keberatan itu kepadanya. Dia mengajak Ayu untuk pergi ke taman tempat insiden perampokan itu terjadi. Seperti biasa, Ayu berjalan disampingnya dengan mata awas menatap satu persatu orang yang berjalan dekat dengannya atau dengan Fahri. Lelah melihat hal itu dia menarik tangan Ayu dan menyeretnya pergi sebelum membuat hal yang lebih memalukan lagi. Ayu yang diperlakukan seperti itu diam saja dan membiarkan Fahri menyeretnya sampai akhirnya, dia melepaskan pegangannya. Ayu bingung saat mereka tiba di tempat kejadian perampokan itu. Tiba – tiba dia merasa bersalah karena kejadian itu terus terulang di pikirannya. Fahri menghembuskan nafasnya dan langsung menatap Ayu.
“ Ayu,” Fahri memanggilnya lembut yang mebuat Ayu mendongak melihatnya.
“ Aku ingin kau berhenti,” Ayu menatap Fahri tidak mengerti dan mengangkat sebelah alisnya.
“ Apa maksudmu ?”

“ Berhenti melindungiku seakan diriku ini lemah!” Fahri berteriak kepada Ayu yang mebuat Ayu terdiam membisu dan menundukan kepalanya. Keheningan menyapa mereka karena ini hanyalah awal dari petualangan mereka sesungguhnya.

To Be Continued...........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar