Ada Apa Denganmu ?
“ Baik, tenanglah.” Eh buset ini orang gak tau apa arti kepercayaan seseorang. Aku mengutuk Fahri dalam hati dan berjanji akan memotongnya atau menggantungnya di taman ini jika dia memberitahu Adit tentangku. Dia tampak menyeringai kearahku yang melihat bahwa aku sedang menahan emosiku.
“ Jadi, Yalanda itu...... seorang penulis” Udah itu aja, nggak ada lagi. Kami berdua mendadak lumpuh otak saat dia berbicara. Kami sampai tidak dapat berkata apa – apa dan saling menatap satu sama lain. Kulihat Adit yang memerah yang tentu saja bukan karena malu tetapi karena dia marah sedangkan aku bingung harus bereaksi seperti apa.
“ Hei, jangan bercanda!” Adit langsung menarik kerah bajunya dengan paksa sehingga wajah hampir berbenturan. Sedangkan Fahri hanya memberikan cengirannya dan mengangkat tangannya, pertanda menyerah. Aku hanya dapat menghela nafas melihat kelakuan konyol mereka dan membiarkan saja dan lebih memilih untuk berjalan – jalan sekitar taman. Aku melihat kebelakang dan melihat mereka masih melakukan pertengkaran itu. Mereka terlihat sedang beradu mulut tanpa menyadari kepergianku. Sehingga aku lebih memilih untuk berjalan sendiri ke arah stand makanan yang ada di sana.
“ Hei, Ayu ayo kita tinggalkan dia!” Adit tampak berbicara tanpa melihat ke arah belakang setelah melepaskan genggamannya pada Fahri tentu saja sedangkan Fahri tampak membersihkan debu tak kasat mata yang menempel akibat perlakuan Adit.
“ Ayu ?” Adit menunggu lama tetapi tidak ada jawaban sehingga dia melihat kebelakang ternyata yang dia ajak berbicara adalah angin lalu. Fahri tampak mengintip dari tubuh kekar Adit karena penasaran dengannya yang tiba – tiba terdiam. Mereka yang mengetahui bahwa Ayu telah meninggalkan mereka berdua segera bangun dan mencari Ayu bersama – sama melupakan pertengkaran mereka tadi.
“ Umm, enak!” Tampak seorang perempuan tengah menyantap makanan yang masih mengepulkan uap panasnya. Dia tampak sangat menikmati makanannya tanpa menyadari kedatangan dua orang yang sedang menatapnya errr, lapar ?
“ Hei, gadis cantik!” Tiba – tiba seseorang menyentuh bahunya sehingga membuatnya menoleh dan dia melihat dua orang pria yang berbadan besar dan seorang yang kurus yang memakai pakaian dengan sedikit urakan. Dia hanya melihat sekilas dan kembali memakan makanannya.
“ Hei!” Pria gemuk itu berteriak kepadanya dengan wajah yang emosi dan mendekatkan dirinya dengan perempuan tadi. Perempuan itu mengernyit ketika mencium bau alkohol yang sangat keras dari pria itu, jelas sekali bahwa mereka berdua terutama pria gemuk ini sedang dalam keadaan mabuk. Pria gemuk itu berusaha untuk menggapainya, tetapi sebelum itu sebuah kepalan tangan telah menyapa dengan sangat keras. Pria itu mengaduh kesakitan dan terjatuh seraya memegang pipinya yang membiru dalam artian harfiah. Pria satunya melihat kebelakang dan melihat dua orang pria yang salah satunya masih dalam gerakan memukul temannya sedangkan pria satunya menatapnya tajam. Pria gemuk tadi bangun dan berusaha memukul Adit tetapi dengan cepet Adit menghindar dan memukul balik pria tadi. Pria yang kurus mencoba memukul Fahri, tetapi entah kenapa tangan Fahri bergetar dan diam mematung, berpikir. Tangan itu semakin dekat untung saja Adit dengan cepat menangkis serangan itu dan Fahri yang melihatnya hanya membulatkan matanya. Ayu yang melihat hal itu kontan saja menghela nafas lega karena akhirnya Fahri tidak kenapa – kenapa. Kedua pria mabuk itu akhirnya lari meninggalkan mereka setelah babak belur dihajar oleh Adit seorang yang memang jago kalo berantem, namanya juga ketua geng. Setelah mereka pergi, Adit dan Fahri melihat kearah Ayu dengan tatapan mengerikan. Sedangkan Ayu yang ditatap seperti itu hanya memberikan cengirannya sebagai permintaan maaf. Mereka berdua hanya bisa menghela nafas akan perlakuan seenaknya Ayu dan mencoba maklum. Adit kemudian mengalihkan pandangannya pada Fahri yang tengah mengobrol dengan Ayu. Fahri yang merasa diperhatikan bertanya kepada Adit yang begitu serius melihatnya.
“ Ada apa, aku ganteng ya ?” Adit mengernyit ketika mendengar ucapan Fahri yang terlalu narsis sedangkan Ayu membuat gerakan seakan mual mendengar perkataannya. Adit menggeleng dan menunjuk Fahri seraya berkata, “ Kenapa kau tidak membalas pukulannya ?” Fahri seketika menegang dan memberikan cengiran yang sangat terlihat dibuat – dibuat.
“ Bukan apa – apa” Dia menggeleng dan pergi menjauh setelah berkata ingin pulang. Ayu dan Adit hanya bisa mengangkat bahu tidak mengerti dengan perilaku Fahri yang berubah – ubah, aneh. Ayu mengira bahwa dia menyembunyika sesuatu tetapi dia tidak tahu itu apa dan akhirnya memutuskan untuk pulang bersama Adit yang akan mengantarnya.
To Be Continued.......
Sebelumnya maaf atas keterlambatan update Real kali ini. Ada beberapa masalah yang harus saya hadapi untuk dapat mengupdatenya, sekali lagi maaf da untuk seterusnya saya akan berusaha untuk update lebih konsisten daripada yang sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar