Rabu, 11 Januari 2017

Contoh Sastra Prosa Lama, Dongeng

        Prosa adalah salah satu dari jenis sastra yang tidak terlalu mengikat seperti puisi. Prosa dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru. Saya tidak akan membahas pengertian tentang keduanya, tetapi saya akan langsung memberikan contohnya, sehingga anda dapat mengerti dan memahami apa itu prosa.
Prosa yang akan saya jelaskan pertama adalah prosa lama, yaitu dongeng.
Dongeng mungkin sudah tidak terdengar asing karena sering dibacakan sebelum tidur. Dongeng biasanya berisi tentang ajaran moral terutama kepada anak - anak dengan bahasa yang mudah dipahami. Berikut contoh dongeng yang dapat anda bacakan kepada anak anda sebagai penghantar tidur.



Ayam Bertelur Emas

Alkisah di sebuah desa, hidup seorang janda yang miskin bernama Sedah. Suaminya meninggal saat pergi merantau. Dia bekerja keras untuk dapat menghidupi dirinya. Dia memiliki saudara yang menikah dengan seorang saudagar di desa itu. Dia enggan untuk meminta bantuan kepada saudaranya karena dia akan dicaci maki. Suatu hari, dia pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Saat mencari kayu bakar, dia melihat seekor ayam tengah terperangkap dalam sebuah jebakan yang dibuat pemburu. Merasa kasihan, dia menolong ayam itu.
" Terima kasih, manusia." Sedah terkejut ketika  mendengar ayam itu berbicara kepadanya.
" Sebagai ucapan terima kasih, aku akan mengabdi kepadamu, manusia" Sedah tidak dapat menolak permintaan ayam itu dan akhirnya membawanya pulang. Sedah menjalani hidupnya berasama dengan ayam itu. Suatu ketika disaat bulan purnama, ayam Sedah tampak lemas sehingga dia menaruhnya dikandang. Keesokan harinya Sedah terkejut ketika melihat ayamnya bertelur emas sebanyak 15 butir. 
" Ambilah. Ini untukmu." Sedah perlahan mengambil telur itu dan mengucapkan syukur kepada tuhan.
" Terima kasih ayam." Sedah mengambil telur itu satu persatu ke dalam baskom. Dia langsung menjualnya ke toko mas, sehingga dia menjadi kaya raya. Saudaranya mendengar berita itu dan berniat untuk membeli ayam Sedah. Awalnya dia menolak, tetapi karena saudaranya mengancam memutuskan tali persaudaraan, dia pun rela memberikan ayamnya. Saudara Sedah membelikan ayam itu kandang yang terbuat dari emas dan  memberikan perawatan yang mewah. Dia rela menghabiskan uangnya karena berpikir dia akan mendapatkan dua kali lipat lebih banyak daripada milik Sedah. Saat bulan purnama dia sangat senang karena besok dia akan menjadi orang terkaya.
Keesokan harinya, dia tidak mendapati telur emas tetapi hanya telur biasa. Saudara Sedah marah dan merusak kandang ayam itu dan mengusir ayam itu pergi. 
Sebelum pergi ayam itu berkata, "Wahai manusia, kau menuai apa yang kau tanam. Sekarang nikmatilah hasilnya." 

Moral cerita : apa yang kita tanam itu yang kita tuai. Jika kita menanam keburukan maka keburukanlah yang akan kita dapatkan dan sebaliknya.

Semoga artikel diatas bermanfaat dan dapat mengajarkan kita dalam berperilaku terhadap orang lain.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar